Facebook Badge

Selasa, 14 Oktober 2014

Pohon dan Misterinya..

Pohon dan Misterinya..



Hari ini aku mengajarkan siswa kelas III pelajaran ilmu pengetahuan dengan materi ciri-ciri mahluk hidup. Dengan semangat kuajak anak-anak melihat kondisi kelas dan juga lingkungan diluar kelas mereka. 
Coba beritaukan ibu apa yang bisa kalian lihat di dalam kelas? 

Mereka satu persatu membisik ke aku dan berkata satu persatu benda yang ada di kelas. Ada juga yang sibuk memperhatikan apa yang di luar mereka bilang ada rumah, ada pohon, ada sapi, ayam, rumput, kotoran sapi, ibu guru yang berjalan, pak guru yang berdiri dan ada motor yang diparkir. Semua jawaban mereka ku simpan di dalam memori ku. Dengan tertawa geli sambil senang ku ingat dan kudengar jawaban mereka. Kemudian semua jawaban itu aku tuliskan ke dalam papan tulis yang sudah ku bagi menjadi dua, menjadi dua jenis benda yaitu benda hidup dan benda mati. Benda hidup dengan kata makhluk hidup. Kutuliskan satu persatu jawaban mereka di ujung papan secara acak, sambil ku ajak mereka berpikir kenapa aku menyuruh mereka melakukan ini. Dengan nada senang kukatakan bahwa kalian sekarang sedang belajar makhluk hidup dan penjelasan apa itu makhluk hidup dan ciri-cirinya. Setelah itu, aku meminta mereka memasukkan jawaban mereka ke dalam salah satu kolom, misalnya kata meja maka masuk ke dalam benda mati dan seterusnya. 

Hingga di satu kata mereka mengatakan bahwa pohon adalah benda mati? Dengan sigap aku bertanya kenapa pohon tidak termasuk makhluk hidup? 

Mereka mengatakan bahwa pohon tidak bergerak dan tidak makan, namun ada salah satu siswa ku bernama Fandi berkata

Fandi : "Eh pohon itu bergerak apalagi pohon beringin bu itu pohon swanggi *, dong bisa bergerak karena ada itu, ibu tara tau toh?"
Aku : "Apakah kamu pernah melihat pohon itu?" (sambil menahan tawaku)
Fandi :  "Belung* ibu tapi kakak kita bilang dorang* so lihat tu pohong

Begitulah celoteh dan jawaban pintar anakku, dan ku apresiasi jawabannya dengan tepukan, namun kemudian aku tertawa dan berkata bahwa setiap pohon itu tidak ada hantu di dalamny. Pohon bergerak bukan karena ada hantu tetapi karena pohon termasuk jenis tumbuhan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang bergerak sama seperti hewan dan manusia namun pohon bergerak tidak terlihat oleh mata. Pohon bergerak perlahan-perlahan dari mulai akar hingga batangnya dan pohon juga menyerap air dari sumber hara dari tanah dibantu cahaya matahari untuk diproses menjadi sumber makanan yang disebut fotosintesis

"Dan bisa tetap anda bayangkan wajah Fandi?"

Ia tetap tidak percaya dan berkata

Fandi : "ibu harus lihat sendiri!"

Aku menyetujui tantangan Fandi dan kukatakan akan melihat pohon itu setelah pulang sekolah. Dan Fandi sangat bangga dengan jawabannya. 

Aku senang memiliki siswa yang punya prinsip yang tak mudah terpatahkan, semoga kau bisa terus punya sikap idealisme seperti itu ya nak hingga kau dewasa nanti dan hingga kau menjadi penggerak negeri ini.

Kosakata bahasa Maluku pasar
*swanggi : hantu
*dorang : mereka
*belung : belum


Jagoan Sainstisku dari tanah saruma..

Saddam adalah namanya. 
Saat ini ia duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Tepat bulan desember tahun lalu aku mengenalnya di antara puluhan siswa di sekolah penempatanku. SDN Papaloang, Halmahera Selatan. Perilaku Saddam sama halnya dengan anak yang lainnya. Ia selalu suka bermain, bercanda apalagi bermain tebak-tebakan. Perilaku usilnya kepada teman sering kali aku temukan di kala istirahat maupun pulang sekolah. Tak jarang adik kelas menangis karnanya. Namun, dibalik canda dan tawanya ada sebuah cerita yang tak pernah akan hilang dari kehidupannya. Sadam sejak kecil mengalami patah tulang kaki yang cukup parah. Ia tak mampu berjalan dengan tegap dan tak mampu berdiri lama dengan kokoh. 

Ya, kaki kiri Sadam memiliki postur lebih rendah dari kaki kanannya. Kaki kirinya mengalami pertumbuhan yang tidak normal karena kejadian yang menimpahnya saat usia balita. Saat itu Sadam diminta orangtuanya mengambil kelapa di atas pohon dan betapa naasnya ia tak mampu turun dengan kaki menompah tanah. Tubuhnya jatuh dari pohon kelapa dan membuat salah satu kakinya patah. Keterbatasan biaya menjadikan orangtuanya hanya mampu memberi pengobatan sendiri tanpa ada tindakan para medis kepada Sadam. 

Memang benar Sadam memiliki fisik yang berbeda dengan temannya akan tetapi jangan pernah sekali-kali meremehkan kecerdasannya. Sadam adalah jagoan saintis yang aku banggakan sejak menjadi guru disini. Hobinya membaca buku pengetahuan alam baik itu buku mengenai biografi para saintis, buku IPA dan juga komik Kuark yang berkutat mengenai dunia sains membuatnya kelihatan bersinar diantara teman lainnya. Saat teman lain asik bermain di kala perpustakaan sekolah terbuka atau saat belajar malam di rumahku maka Sadam tak pernah menyiakan saat-saat itu. Aku sendiri pernah mengikut sertakan ia dalam kegiatan Kalbe Junior Sains bersama temannya dalam penemuan buah malaka yang berguna untuk dijadikan Lem. Walaupun tak memperoleh juara bagiku Sadam sudah sangat luar biasa diusianya. Tak berhenti disana ia juga sudah sering masuk kedalam babak semi final Olimpiade Sains Kuark tingkat kabupaten pada tahun 2013 dan 2014. Sadam juga selalu menjadi perwakilan sekolah dalam perlombaan cerdas cermat maupun olimpiade sains nasional kabupaten.  

Dan kau tau apa cita-citanya? “Saya pe cita-cita jadi dokter bu” ujar Juara kelas ini. Tak hanya perlombaan, Sadam memang aktif dalam kegiatan dokter kecil di sekolah. Dokter kecil merupakan esktrakulikuler yang dinisiasi oleh pengajar muda pertama dengan para guru dan diperuntukkan untuk para siswa yang memiliki prilaku menolong yang tinggi, para dokter kecil ini dengan sigap akan menolong temannya jika ada yang terluka saat bermain bola. Walaupun Sadam tak bisa bermain bola sama dengan teman lainnya namun ia merasa memiliki percaya diri yang tinggi karena mampu mengobati teman yang sedang bermain bola. Sadam adalah salah satu calon saintis yang akan ku yakini menjadi penerus pemimpin bangsa ini. Ia membuktikan padaku bahwa fisik yang sempurna bukan indikator keberhasilan seseorang anak manusia. Belajar dari hal yang kita sukai, mencintai hal itu dan menjadikannya sebuah keahlian yang akhirnya membuat kita berbeda dari orang lain adalah hal yang aku pelajar dari Sadam. “Ibu, bolehkah ke rumah ibu, mo pinjam buku komik sains, besok tong* kasih pulang toh?” begitulah yang selalu ia tanyakan padaku setiap pulang sekolah. Semoga tak hanya berhenti saat ini sobat. Kau telah ku nobatkan sebagai jagoan. Jagoan saintis ku dari tanah saruma.

*tong = kita

MENU BLOG SITI

Daftar Blog Saya

Followers