Facebook Badge

Jumat, 15 April 2016

Apakah ini mimpi, wahai sang cahaya ?

Sumber : google

Sang cahaya

Sang cahaya sinar tertutup awan ciptaanMu
Saat itupula manusia melihat akhir dari sebuah hari
Hari yang mulai akan berganti
Terlelap sedikit demi sedikit 
Manusia mulai memejamkan mata
Mata yang tertutup dan terpejam 
Terbawa ke dalam suatu dunia berbeda
Mimpi membawa manusia kepada dunia mimpi
Disana mereka melihat dan mengalami 
Disana mereka bisa melakukan apa saja yang mereka ingini
Mimpikanlah mimpi tanpa batasmu
Karna disana kau tak akan merasakan kepahitan akan kenyataan
Bermimpilah selagi kau hanya bisa melakukannya di mimpi
Jika sang cahaya sinar mulai bersinar
Akhiri mimpimu 
Karna sang cahaya hanya bisa menemanimu di dunia nyata


Mimpi?

Apa bagimu makna sebuah mimpi?

Apa kau pernah tau bahwa kau hanya hidup di dunia mimpi?

Sebuah pertanyaan yang sedang aku tafsirkan malam ini. Sebuah pertanyaan dari rasa kekhawatiran yang kian memuncak. Mimpi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu yang terlihat atau dialami dalam mimpi. Kata terlihat dan dialami adalah sebuah bentuk konkrit dari sebuah prilaku. Tetapi terlihat dan dialami ini perlu ku ulangi kembali hanya terjadi dalam mimpi. Mimpi. Sekali lagi mimpi.

Kali ini aku ingin menceritakan mimpi-mimpiku dan sang cahaya

Saat ini aku acap kali melakukan sesuatu hal yang nyata namun aku tak tau ini sepertinya mimpi yang hanya terbawa ke dunia ini. Aku bermimpi ini, aku bermimpi itu namun aku tak sadar bahwa aku hidup di dunia sang cahaya yaitu dunia nyata. 

Ingin sekali rasanya menangisi mimpi ini, tapi aku bingung kenapa harus aku tangisi ia. Padahal aku sudah tau ini hanya mimpi dan tak perlu aku takutkan. Ingin rasanya mengatakan pada sang cahaya bahwa aku benar-benar ingin membawa mimpiku ke sini, ke dunianya. 

Aku sangat takut untuk kehilangan mimpi-mimpiku. Mimpi- mimpi yang selalu aku bawa ke dunia nyata ini. Sungguh tak ada seorangpun yang bisa mendengarkan mimpi-mimpiku ini. Tak terkecuali keluarga sekalipun. Sungguh aku ingin menghilang bersama mimpi-mimpi ini. Hilang seperti sang cahaya yang hilang sesaat disembunyikan kegelapan malam. Sungguh sakit rasanya membawa mimpi-mimpi ini didalam pikiranku. Rasanya aku seperti tak mau bermimpi lagi. Tak mau memilikinya lagi dan aku mau terlahir kembali. Sungguh mimpi-mimpi ini sangat menyayat hati, jiwa dan air mata. Sungguh aku tak suka ini semua terjadi. Aku selalu saja hidup di dunia mimpi ini. 

Ya, hingga suatu kali aku hanya tau bahwa hanya Allah yang maha mengetahui segala hal dalam setiap mimpi-mimpi ini. Hanya Ia yang bisa mendengarkanku. Hanya ia yang selalu bisa menemaniku. Sungguh aku sangat ingin berbagi mimpi-mimpiku denganNya. Hanya denganNya.

Aku tak mau orang-orang disekitarku terbebani mimpi-mimpiku ini. Sungguh aku mau mengatasinya sendiri. Sungguh aku mau mimpi-mimpi ini hanya menyakitiku tapi tak menyakiti orang lain. Angan, khayal, cita, cinta dan harapan adalah berbagai rangkaian mimpi-mimpiku. Aku tak tau kapan aku bisa sadar dan terbangun akan mimpi-mimpi ini. Berhentilah waktu. Berhentilah memberi mimpi-mimpi lagi. Berhentilah aku di mimpi-mimpi ini. Sungguh ini amat menyakitkan. Sungguh aku tak sanggup memikulnya sendiri. Sungguh aku tak mau seperti ini. Sungguh aku ingin dibangunkan dari mimpi-mimpi ini. 

Aku mau sendiri. Aku mau diriku sendiri. Menghapus mimpi. Dan menghadapi sang cahaya nyata. Tertidur tanpa rangkaian mimpi. Hanya tertidur untuk mengistirahatkan ragawi. Bukan untuk mengalami mimpi-mimpi dan mimpi-mimpi lagi. 

Inginku matikan sakral mimpi dalam alam bawa sadar ini. Inginku matikan tombol keinginan indah yang hanya terjadi dalam mimpi ini. Ingin ku hidupka selalu alarm anti mimpi-mimpi ini dikala aku terjaga. 

Sang cahaya tetaplah bersamaku hingga kau menyapa. Tetaplah bersamaku dikala mimpi-mimpi sudah tak ku anggap ada. Tetaplah bersamaku dikala aku tak ingin bermimpi. Buatlah aku melihat dan mengalami segala hal yang bisa aku sentuh, aku raba, bisa aku rangkul. Buatlah aku selalu terjaga dalam dunia yang bisa aku tapak, bisa aku hirup dan bisa aku genggam. Hapuskanlah mimpi yang tak akan mungkin bisa aku sentuh, yang bisa aku raba, yang bisa aku rangkul. Hapuskanlah dalam hidupku. Agar aku bisa memulai sesuatu yang lebih nyata. Sesuatu yang tak akan sakit untuk aku hadapi di dunia nyata. 

Ingatkanku bahwa ia hanya mimpi-mimpi. Apapun bentuknya mimpi akan tetap menjadi mimpi.

Sungguh aku tak mau hidup di dalam dunia mimpi.

Tidak ada komentar:

MENU BLOG SITI

Daftar Blog Saya

Followers